![]() |
Dokumentasi Webinar Yayasan The Tebings, 20 Juni 2020. |
Kabar Tebings--Yayasan The Tebings menggelar webinar pada Sabtu, 20/6/2020, secara langsung melalui Zoom. Webinar mengangkat topik “Membangun Papua untuk Kesejahteraan Rakyat” ini menampilkan empat narasumber. Mereka terdiri atas Prof. Gufran Ali Ibrahim, M.S., Dr. Mukhtar A. Adam, Husain Alting Syah, dan Dr. Muhlis Hafel.
Para narasumber yang dipilih, dianggap representatif untuk membahas topik ini. Meski semuanya berdomisili di Maluku Utara, mereka memiliki sepak terjang hingga ke kancah nasional. Gufran Ali Ibrahim adalah mantan rektor Universitas Khairun. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemdikbud RI. Mukhtar A. Adam adalah seorang pengamat keuangan daerah, sekaligus dosen Fakultas Ekonomi Universitas Khairun dan aktif sebagai pendiri Kampung Melanesia di Ternate. Husain Alting adalah Sultan Tidore yang saat ini merupakan anggota DPD RI dari Maluku Utara. Muhlis Hafel, merupakan pengamat politik dan aktif sebagai dosen di Universitas Terbuka Maluku Utara.
Webinar dibuka dengan pengantar dari moderator, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum. Pemilihan topik webinar, menurut Ridha, didasari tiga alasan. Pertama, Papua belakangan ini banyak dibicarakan di dunia maya. Kedua, kebanyakan informasi berasal dari pemerintah pusat. Informasi ini banyak diperoleh dari media massa. Hal ini terlihat satu arah. Ketiga, diperlukan adanya pandangan atau persepsi dari daerah/lokal tentang Papua.
Webinar diikuti oleh 43 orang peserta (attendee). Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yakni: Papua, Palu (Sulawesi Tengah), Mataram, Yogyakarta, Makassar, dan Maluku Utara.
Antusiasem peserta semakin tampak saat sesi diskusi dibuka. Selain bertanya langsung, ada juga peserta yang mengirimkan komentar dan pertanyaan tertulis melalui obrolan (chat).
Santrio Kamaluddin, salah satu peserta mengajukan pertanyaan dalam webinar. Menurutnya, orang Papua pada dasarnya memiliki kemauan untuk berkembang. Dalam pengalamannya sebagai pendamping suatu program di bidang pendidikan, ia melihat antuasiasme dari orang Papua. Namun, ia melihat kurangnya respons Pemda di Papua terhadap program ini.
Sunaidin Ode Mulae, menanggapi tentang jaringan telekomunikasi seluler. Bagaimana mendorong kebijakan di DPRD tentang bantuan pulsa data kepada warga Maluku Utara, sehingga bantuan tidak hanya untuk Papua saja, melainkan untuk warga Indonesia timur pada umumnya.
Imam Satori, peserta yang lain, menanggapi tentang kesiapan sarana dan prasarana di Papua. Semantara Yunan Syahpora, peserta dari Yogyakarta menanggapi semua paparan dari narasumber. Menurutnya, generasi muda Papua sangat peduli dengan peningkatan SDM mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya generasi muda dari daerah itu yang melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri. Kepada Sultan Tidore, ia mengajukan pertanyaan apakah relasi historis antara Tidore-Papua masih terjaga silaturahmi secara intens. Khusus kepada Muhlis Hafel, Yunan mempertanyakan tentang pembangunan Papua apakah murni untuk memajukan daerah itu, atau ada kepentingan politik di baliknya. Kepada Yunan, Mukhtar A. Adam menanggapi tentang anggaran untuk Papua.
Sesuai arahan moderator, tanggapan narasumber terhadap pertanyaan-pertanyaan yang masuk dari peserta, sekaligus menjadi closing statement mengakhiri webinar.
Webinar digelar sejak pukul 13.00 hingga 17.30. Meski digelar selama 2,5 jam, tetapi waktunya tetap terasa kurang. Pemaparan dari masing-masing narasumber memantik diskusi yang menarik. Bahkan, ada harapan dari peserta dan narasumber agar webinar terkait Papua digelar lagi dengan menghadirkan narasumber dari Papua.